Sunday, December 8, 2013

[SONGFIC] Please Let Us Love


Judul    : Please Let Us Love
Song      : A-Pink – Please Let Us Love
             You can watch it here => A-Pink - Please Let Us Love (EngSub)
Rating  : PG-15
Genre   : Songfic, Romance
Author  : uminjpg
Length  : 1.155 words
Cast     : Byun Baek Hyun
             Nam Yu Ra (OC)

DO NOT COPY PASTE AND DO NOT PLAGIARIZE
BYUN BAEK HYUN AND OC IS NOT MINE
follow my twitter @uminjpg
Happy reading, let’s love <3
==
           “YA~~! NAM YU RA!!! KAU ADA DIMANA??!!”
            “KENAPA KAU TAK MENGANGKAT TELPONKU??”
            “NAM YU RA!!!”
            “AISH!!! KAU JANGAN MEMBUATKU SEPERTI INI,  AYOLAH...”
                Aku men-scroll kebawah semua pesan singkat yang dia kirim hari ini, ah tidak... beberapa jam lalu. Entah yang keberapa kalinya aku membaca pesannya yang mungkin tiap menit dia kirim untuk menanyakan dimana aku,  atau kenapa aku tak mengangkat telponnya, dan beberapa kata – kata yang menunjukkan bahwa dia sangat khawatir terhadapku.
                “Maaf oppa, aku lupa membawa handphoneku... tadi aku terburu – buru mengantar Ye Kyung  unnie ke rumah sakit”
                Beberapa menit kemudian setelah aku membalas pesannya, yang aku terima adalah hening.  Tak ada jawaban darinya. Mungkin dia sedang sibuk dengan jadwalnya pikirku, lagipula sebentar lagi adalah comeback group bandnya untuk menyambut hari natal.
                Memasuki bulan desember, cuaca sudah begitu dingin. Aku membuat secangkir cokelat panas selagi menunggu balasan dari pesan yang aku kirimnkan
*ting tong*
                Aku menoleh kearah pintu apartemenku. Dan seingatku, aku tidak memesan apapun untuk menu makan malam hari ini. Berjalan pelan aku mendekati monitor sebelah pintu, ya... ada lelaki itu dengan topi serta masker yang menutupi setengah dari mukanya.
                Aku membuka kunci apartemenku.
                “Nam Yu Ra, bisakah kau tak membuatku seperti ini?!”, katanya sambil masuk dan melepaskan maskermya.
Again, did I (did I) did I (did I) did I do something wrong?
                “Oppa, aku sedang tidak ingin bertengkar denganmu...”, pintaku sembari mengunci pintu lalu berjalan menuju secangkir cokelat panas yang ada di meja dapurku.
                “Kemana saja kau tadi?”, matanya sambil mengikuti gerak gerikku.
                “Aku mengantar Ye Kyung unnie kerumah sakit”, jelasku padanya. “Dan aku lupa membawa handphoneku”.
                “Setidaknya kau mengabariku memakai handphone Ye Kyung noona”, paksanya.
You get mad so easily (mad) and get tired (tired)
                “Aku tak ingin bertengkar denganmu... sungguh”, kayaku sambil menyeruput segelas cokelat panas yang tadi aku buat.
Please know my heart
                Dia berjalan kearahku dan duduk dihadapanku. Emosinya yang tadi meluap sedikit meredam pada akhirnya. Temaram lampu membantuku melihat wajah lelahnya, rambutnya sedikit berantakan setelah topi yang dipakainya dia lempar entah kemana. Suara nafasnya terdengar agak sedikit berat. Matanya tak henti menatapku.
(Hey baby) I only have you- the only person who makes my heart beat
Harus aku akui dia makhluk paling sempurna dimataku, dan dimata berjuta fansnya tentunya. Walaupun sifatnya sebetulnya possesif seperti itu, kepadaku.
                “Kau sudah makan?”, tanyaku sembari menggeser secangkir cokelat panasku.
                “Belum”, jawabnya singkat.
                “Bagaimana latihan untuk comebackmu?”.
                “Seperti biasa”.
                Aku tersenyum simpul mendengar jawabannya yang singkat – singkat itu. Sudah pasti dia masih memendam rasa jengkelnya terhadapku. Tapi apakah ada yang salah tentang itu? Aku lupa membawa handphoneku dan dia seperti manusia kesetanan yang tiap menitnya menanyakan tentang bagaimana aku.
(You know baby) I only have you alone
                Berpacaran dengannya yang seorang Idol bukan termasuk hubungan yang mudah menurutku. Tapi aku menerimanya dengan segala konsekuensinya, aku bahkan tak keberatan dia tak menghubungiku. Aku percaya dia disana melakukan pekerjaannya dan aku tak mempunyai rasa curiga terhadapnya perihal apapun itu. Alasannya sederhana, karena aku mencintainya.
                Beberapa menit kemudian dia mengambil cangkir cokelat panasku dan meminumnya sedikit demi sedikit, lalu meletakkannya kembali. Kepalanya dia miringkan ke kanan dan ke kiri, meregangkan otot lehernya. Kembali, dia menatap ke wajahku. Aku mengangkat tangan kiriku dan menopang daguku sambil tersenyum simpul melihatnya.
Please let us just love, please let us stop fighting
Sometimes we doubt and argue but still (but still) but still I love you
I'm still young (still young) but would you trust me, till always (I only love you)
Please let us love, I will promise eternally
                “Oppa...”.
                “Hm?”.
                “Bolehkah aku meminta sesuatu?”, tanyaku sambil memberikannya senyuman terbaikku.
                “Apa?”.
                “Bisakah kita tak bertengkar lagi?”.
                Dia menyandarkan punggungnya dikursi sambil membuka retsleting jaketnya.
                “Kau tahu aku mencintaimu dan aku mempercayaimu, penuh... aku tidak pernah berbuat apapun yang menyulitkanmu... kau tahu kehidupanku hanya berkutat disekitar situ. Kamarku, kampus, rumah Ye Kyung unnie, ke rumah bibi Se Kyung sesekali”, jelasku.
Tak ada penekanan disetiap kata – kataku, aku hanya ingin dia mengerti dan tak selalu khawatir terhadapku. Aku tahu dia berbuat seperti itu karena dia perhatian terhadapku, tapi terkadang itu berlebihan dan akhirnya aku dan dia bertengkar untuk hal – hal kecil seperti itu.
            If I can't get a hold of you for a second
I'm frustrated frustrated frustrated frustrated why? (why)
If you go to meet your friends
I'm nervous nervous nervous nervous why am I nervous?
                “Yu Ra-ya... aku tak mengerti mengapa aku bisa seperti ini terhadapmu... Mungkin kau pikir aku berlebihan tapi, aku tak bisa melepaskanmu dari ketidak tahuanku walaupun kau mengirimkan pesan sedang apa kau dan dimana kau”, jelasnya frustasi.
“Yu Ra-ya... Aku mempercayaimu, tapi khawatir itu selalu ada bahkan ketika kau mengirim pesan kepadaku bahwa kau akan bertemu dengan teman – temanmu.  Disaat kau tidak membalas pesanku atau tak mengangkat teleponku, aku tak tahu mengapa emosiku meledak begitu saja... aku hanya terlalu khawatir tehadapmu  dan aku sungguh meminta maaf padamu”.
(Hey baby) Don't be afraid- because I've fallen for you
(You know baby) I only know you- I only have you
                Aku menarik tangannya yang ada dihadapanku, memainkan jari – jarinya lalu menggenggamnya.
                “Byun Baek Hyun-ssi, sesekali jangan berpikiran yang berlebihan. Apa yang aku katakan padamu tentang apapun, itu benar. Jadi mulailah belajar mempercayaiku kembali dan jangan terlalu mengkhawatirkanku. Deal?”, kataku sambil tersenyum lebar kearahnya.
                Baekhyun oppa masih terdiam, mungkin mencerna apa yang sebetulnya aku inginkan serasi dengan otaknya, tetapi tidak dengan hati dan tindakan yang dilakukannya. Karena memang aku tak pernah berbuat apa – apa yang membuatnya terluka karenaku.
Aku paham dia bersikap seperti itu karena dia tak selalu ada disaat –saat tertentu, tak pernah ada bahkan. Tapi sebetulnya memang tidak ada yang perlu dikhawatirkan, karena dia... Byun Baek Hyun milikku dan akupun miliknya.
We always tell each other to behave better
And we always fight like this
We get angry and tell each other that we did something wrong
But please help us not to fight
“Maaf Yu Ra-ya jika aku menyakitimu, aku... akan mencoba untuk tidak berlebihan seperti itu lagi”, jawabnya pada akhirnya sambil menyunggingkan senyum manisnya yang aku rindukan.
“Kita sudah pernah membicarakan masalah ini sebelumnya oppa, mungkin karena aku bukan seseorang yang suka terlalu diperhatikan. Karena itu aku sudah mulai terbiasa dari apa yang kau lakukan padaku, tapi bersabarlah jika aku tidak membalas pesannmu atau mengangkat telponmu”.
“Sadarkah kau oppa, kita selalu bertengkar dengan masalah yang sama. Terakhir kali tak ada salah satu dari kita yang mengalah waktu itu, kau menilaiku salah dan begitu pula sebaliknya. Setelah pertengkaran hebat itu, aku ingin hubungan kita baik – baik saja... jangan ada bertengkar lagi... sekali lagi aku meminta pengertian darimu karena tak ada yang perlu kau takutkan. Untuk hubungan kita... Untukku...?”, pintaku dengan kemampuan aegyo yang aku miliki.
Dia tersenyum sambil mengangguk. “Mianhae...”, seraya berjalan mengitari meja makan dan memelukku.
                “Jadi kau ingin aku memasak apa untuk makan malam kita hari ini...?”, tanyaku sambil membalas pelukannya.
                Hari itu kembali permohonanku aku tujukan kepada sang pemilik malam. Biarkan hubungan kami selalu baik – baik saja seperti ini... selalu seperti ini... dan akan tetap selalu saling mencintai seperti ini.
==
Jam 00.22 WITA SELESAI~~~~ *tebar KyungSoo*
Silakan komentarnya J

No comments:

Post a Comment