Friday, December 6, 2013

[SONGFIC] All The Thing's You Never Knew


 Judul    : All The Things You Never Knew
Song      : Wang Lee Hom – All The Things You Never Kew
             You can watch it here => Wang Lee Hom - All The Thing's You Never Knew  
Genre   : Songfic, Sad, Romance
Rating   : PG-13 
Author  : uminjpg
Length  : 1.147 words
Cast     : Wu Yi Fan (Kris Wu)
            Park So Ra (OC)

DO NOT COPY PASTE AND DO NOT PLAGIARIZE
WU YI FAN AND OC IS NOT MINE

You can follow my twitter @uminjpg
Happy reading, let’s love <3

==
Kenalkan, namaku Park SoRa. Umurku 20 tahun dan aku kuliah di universitas S daerah Mapo-gu mengambil jurusan ekonomi. Dibesarkan oleh keluarga baik – baik dan aku bersyukur semua kebutuhanku terpenuhi dan tidak ada kekurangan sedikitpun. Aku, gadis sederhana dan biasa yang disetiap harinya hanya sibuk dengan tugas – tugas kuliah yang menumpuk.
Ya seperti itulah aku, ah... dan satu lagi... aku punya pacar. Aku bertemu dengannya setahun lalu,  didekat sungai Han pada waktu tengah malam. Ya, tengah malam. Ketika itu, aku pulang dari rumah temanku sesudah mengerjakan beberapa laporan. Dan dia yang ceroboh itu menabrakku memakai sepedanya. Dan dari situlah kisah kami dimulai.
Namanya Wu Yi Fan, aneh? Tidak. Karena dia bukan orang Korea, dia orang Cina. Dia seorang idol, salah satu member EXO yang 2 tahun lalu debut dengan lagu MAMA-nya. Kalau kalian bertanya apakah aku bahagia, tentu saja. Selagi mereka tidak mengetahui hubungan kami, aku pikir semua akan baik – baik saja.
Kau tau, kita tidak pernah pergi kencan selama kami berpacaran. Sesekali dia hanya berkunjung ke apartemenku dengan memakai semua peralatan menyamarnya. Dia tidak pernah “menganggap” aku pacarnya, dan akupun tidak pernah mau mengaku kalau aku mempunyai pacar. Hubungan kami penuh dengan kerahasiaan dan penuh dengan ketakutan... mungkin.
==
02.00
Dengan susah payah aku membuka mataku seketika mendengar handphoneku berbunyi.
“Ini aku, kau sudah tidur...?”
Tertera namanya diatas pesan yang aku baca dan 5 kali panggilan tak terjawab. Selalu begitu, dia mencoba menghubungiku setelah menyelesaikan jadwalnya yang padat.
“Eung... istirahatlah...” jawabku membalas pesannya.
Tak sampai 5 menit setelah aku meletakkan Iphone 5S putihku...
=ting tong=
Demi Tuhan Yang Maha Esa beserta semesta dan isi didalamnya aku bersumpah itu pasti dia, aku langsung turun dari tempat tidurku dan berlari kearah pintu. Dan disitulah dia, dengan masker, topi dan segala bentuk penyamarannya.
“Masuk”, ucapku mempersilahkannya.
Dia tak mengucapkan apa – apa, berjalan masuk dan merebahkan tubuh jangkung 186 cm itu disofa.
“Aku dari airport, langsung menuju kemari”, katanya berbaring seraya melepaskan jaket dan alat penyamarannya.
“Aku tahu...”, sahutku sambil menyiapkan segelas teh hangat untuknya. “Seharusnya kau berada di dorm dan istirahat...”.
Ada jeda dimana aku berhenti menjejalinya berbagai kalimat – kalimat yang membuatnya membisu disana.
“Kau sudah makan...?”, tanyaku.
“Hm...”, jawabnya tak bergeming.
“Oppa,  istirahatlah didorm, aku tak mau kau sakit... kau tau, kalau kau sakit... aku tak bisa berbuat apa – apa untukmu”, lanjutku sambil mengaduk teh di mugnya.
Tak ada jawaban darinya, tangannya menutup setengah dari wajahnya dan yang terlihat hanya bibir pucatnya.
“Dan kau seharusnya mendengarkanku”, tambahku lagi sambil meletakkan mug berisi teh hangat dimeja sebelah dia berbaring.
Ya, dia seharusnya menjaga tubuhnya. Istirahat selagi dia bisa disela jadwalnya yang menggila. Selama ini aku tidak keberatan dengan profesinya dan segala kesulitan yang kami alami. Aku menerima dia dengan apa adanya dia, dan itu keputusanku.
 “Maaf...”, ucapnya.
 Demi Tuhan aku benci kata – katanya yang seperti itu. Seakan – akan dia menyalahkan diri untuk semuanya. Tidak, aku tidak menyalahkannya untuk hal apapun itu. Dan sejujurnya aku sangat malas untuk bertengkar dengannya jam 2 pagi. Tidak, aku benci bertengkar dengannya.
飞行 当你坠落之际
Wo fei xing Dang ni zui luo zhi ji
Even when I got my wings and flew, you were filled with sadness
很靠近 还听见呼吸
Hen kao jing Hai ting jian hu xi
So close I can hear you breathe
对不起 我却没捉紧你
Dui bu qi Wo que mei zhuo jin ni
I’m sorry because i did not hold you tight
“Aku tak bisa berada disana... maaf untuk segala keterbatasanku...”, ungkapnya, masih dengan posisi yang seperti itu.
“Akhir – akhir ini, jadwalku menggila... dari satu negara ke negara lain, dari satu tempat ke tempat lain. Kau tahu, aku lelah... tapi aku sadar, kau yang lebih lelah... jadi, maafkan aku...”.
你不知道我为什么离开你
Ni bu zhi dao wo wei shen me li kai ni
You don’t know why I had to leave you
坚持不能说放任你哭泣
Wo jian chi bu neng shuo fang ren ni ku qi
How could I ignore your every cry
你的泪滴想倾盆大雨 碎落满地
Ni de lei di xiang qing pen da yu Sui luo man di
All the while the downpour of your tears shattering the ground
在心里清晰
Zai xin li qing xi
So clearly pierced my heart
                “Aku tak ada disana ketika kau membutuhkanku... sewaktu adikmu tiada, aku tak bisa menenangkanmu... sewaktu kau ada dirumah sakit, aku tak ada disana untuk menjagamu... jangankan seperti itu, hal kecil seperti aku mengajakmu bepergian saja tidak bisa aku lakukan. Dan tidakkah kau tau? Pada akhirnya aku harus meninggalkanmu, aku sibuk dengan diriku serta pekerjaanku...”.
                Beberapa waktu yang lalu adikku meninggalkan dunia ini karena sakit. Tentu saja aku terpukul, sangat amat terpukul dan waktu itu dia sedang berada di Cina untuk mengisi acara disana. Lalu, beberapa minggu lalu aku dilarikan ke rumah sakit karena sakit dan ia sedang menyiapkan comeback albumnya sehingga tidak ada waktu untuknya mengunjungiku.
Aku masih terduduk dilantai setelah menyuguhkan teh hangatnya. Tak ada jawaban dariku, aku hanya melihat muka lelahnya yang sedari tadi seperti itu. Tampak cairan bening mengalir dari sudut matanya.
“Aku sakit melihatmu seperti itu”, lanjutnya.
你不知道我为什么狠下心
Ni bu zhi dao wo wei shen me hen xia xin
You don’t know why I had to keep away
盘旋在你看不见的高空里
Pan xuan zai ni kan bu jian de gao kong li
Circling in the sky above, just out of sight
多的是 你不知道的事
Duo de shi Ni bu zi dao de shi
So many are the things you never knew
                Terdiam, hanya itu yang bisa aku lakukan. Entah keberapa kalinya masalah ini terus muncul, dan sumpah aku membenci itu. Aku lebih memilih mengerjakan seratus lembar soal pengauditan daripada masuk ke pembicaraan yang tak ada ujungnya ini.
                “Kau tahu...? aku seperti menghindar dari semuanya... tapi nyatanya aku ingin berteriak, meneriakkan semuanya... betapa aku ingin memberitahukan kepada semua kalau aku memilikimu”.
                “Banyak yang tak kau tahu tentang aku Sora... aku sama sakitnya sepertimu...”, imbuhnya.
                Tak terasa air mataku menetes. Tidak, aku tidak pernah menuntutnya untuk selalu seperti itu, melakukan yang sebenarnya ingin dia lakukan. Aku sekalipun tak pernah memintanya untuk bisa mengerti aku dan keadaanku. Tapi entah kenapa malam itu dia merasa dialah yang paling hina, dan itu menyakitkanku.
                “Selesai...?”, tanyaku sambil menghapus air mataku.
                “Belum cukupkah...?”, paksaku.
                Tak ada jawaban darinya, dia lalu terduduk dan menghapus air matanya. Dia tak berani melihatku, pandangannya menerawang ke sudut mug teh yang mungkin sudah dingin itu.
                “Baiklah aku yang berbicara... bisakah kau berhenti menyalahkan keadaan apapun dan dimanapun itu? Pernahkah aku memaksamu melakukan hal yang tak kau sukai? Atau memaksamu untuk bertemu denganku disela kegiatanmu itu? Apakah aku selalu merengek ketika kau tak bisa menemaniku? Pernahkah aku...?”, tanyaku bertubi.
飞行 当你坠落之际
Wo fei xing Dang ni zui luo zhi ji
Even as I fly, you fall
                “Tidak, tidak Sora... bukan itu maksudku... aku mencemaskanmu, aku mencemaskanmu karena aku tak punya waktu untukmu, dan pada akhirnya aku meninggalkan...”.
                “Kau tidak meninggalkanku...”, potongku setengah menjerit.
                “Kau tidak pernah meninggalkanku.... demi apapun aku benci kau mengatakan hal itu oppa, aku tidak pernah memaksamu untuk mengerti aku, jadi aku mohon bisakah kau berhenti berkata seperti itu...?”
==
Kkeut~~~  *ditimpuk rezeki*
Gimana? Galaukan? Nggantung? Emang... wakakakaka XD
Maaf kalo nggak jelas endingnya hohoho :DDD
Silakan dikomen yaaaa~~~~ *gandeng Kris*

 





No comments:

Post a Comment