You can watch it here => Wang Lee Hom - All The Thing's You Never Knew
Genre : Songfic, Sad, Romance
Rating : PG-13
Author : uminjpg
Length : 1.147 words
Cast : Wu Yi Fan (Kris Wu)
Park So Ra (OC)
DO NOT COPY PASTE AND DO NOT
PLAGIARIZE
WU YI FAN AND OC IS NOT MINE
You can follow my twitter @uminjpg
Happy reading, let’s love <3
==
Kenalkan, namaku Park SoRa. Umurku 20
tahun dan aku kuliah di universitas S daerah Mapo-gu mengambil jurusan ekonomi.
Dibesarkan oleh keluarga baik – baik dan aku bersyukur semua kebutuhanku
terpenuhi dan tidak ada kekurangan sedikitpun. Aku, gadis sederhana dan biasa
yang disetiap harinya hanya sibuk dengan tugas – tugas kuliah yang menumpuk.
Ya seperti itulah aku, ah... dan satu
lagi... aku punya pacar. Aku bertemu dengannya setahun lalu, didekat sungai Han pada waktu tengah malam. Ya,
tengah malam. Ketika itu, aku pulang dari rumah temanku sesudah mengerjakan
beberapa laporan. Dan dia yang ceroboh itu menabrakku memakai sepedanya. Dan
dari situlah kisah kami dimulai.
Namanya Wu Yi Fan, aneh? Tidak. Karena
dia bukan orang Korea, dia orang Cina. Dia seorang idol, salah satu member EXO
yang 2 tahun lalu debut dengan lagu MAMA-nya. Kalau kalian bertanya apakah aku
bahagia, tentu saja. Selagi mereka tidak mengetahui hubungan kami, aku pikir
semua akan baik – baik saja.
Kau tau, kita tidak pernah pergi kencan
selama kami berpacaran. Sesekali dia hanya berkunjung ke apartemenku dengan
memakai semua peralatan menyamarnya. Dia tidak pernah “menganggap” aku
pacarnya, dan akupun tidak pernah mau mengaku kalau aku mempunyai pacar.
Hubungan kami penuh dengan kerahasiaan dan penuh dengan ketakutan... mungkin.
==
02.00
Dengan susah payah aku membuka mataku
seketika mendengar handphoneku berbunyi.
“Ini
aku, kau sudah tidur...?”
Tertera namanya diatas pesan yang aku
baca dan 5 kali panggilan tak terjawab. Selalu begitu, dia mencoba
menghubungiku setelah menyelesaikan jadwalnya yang padat.
“Eung...
istirahatlah...” jawabku membalas pesannya.
Tak sampai 5 menit setelah aku
meletakkan Iphone 5S putihku...
=ting tong=
Demi Tuhan Yang Maha Esa beserta semesta dan isi
didalamnya aku bersumpah itu pasti dia, aku langsung turun dari tempat tidurku
dan berlari kearah pintu. Dan disitulah dia, dengan masker, topi dan segala
bentuk penyamarannya.
“Masuk”, ucapku mempersilahkannya.
Dia tak mengucapkan apa – apa, berjalan
masuk dan merebahkan tubuh jangkung 186 cm itu disofa.
“Aku dari airport, langsung menuju
kemari”, katanya berbaring seraya melepaskan jaket dan alat penyamarannya.
“Aku tahu...”, sahutku sambil menyiapkan
segelas teh hangat untuknya. “Seharusnya kau berada di dorm dan istirahat...”.
Ada jeda dimana aku berhenti
menjejalinya berbagai kalimat – kalimat yang membuatnya membisu disana.
“Kau sudah makan...?”, tanyaku.
“Hm...”, jawabnya tak bergeming.
“Oppa,
istirahatlah didorm, aku tak mau kau sakit... kau tau, kalau kau
sakit... aku tak bisa berbuat apa – apa untukmu”, lanjutku sambil mengaduk teh
di mugnya.
Tak ada jawaban darinya, tangannya
menutup setengah dari wajahnya dan yang terlihat hanya bibir pucatnya.
“Dan kau seharusnya mendengarkanku”,
tambahku lagi sambil meletakkan mug berisi teh hangat dimeja sebelah dia
berbaring.
Ya, dia seharusnya menjaga tubuhnya. Istirahat
selagi dia bisa disela jadwalnya yang menggila. Selama ini aku tidak keberatan
dengan profesinya dan segala kesulitan yang kami alami. Aku menerima dia dengan
apa adanya dia, dan itu keputusanku.
“Maaf...”,
ucapnya.
Demi Tuhan aku benci kata – katanya yang seperti
itu. Seakan – akan dia menyalahkan diri untuk semuanya. Tidak, aku tidak
menyalahkannya untuk hal apapun itu. Dan sejujurnya aku sangat malas untuk
bertengkar dengannya jam 2 pagi. Tidak, aku benci bertengkar dengannya.
我飞行
当你坠落之际
Wo fei xing Dang ni zui luo zhi ji
Even when I got my wings and flew, you were filled with sadness
很靠近 还听见呼吸
Hen kao jing Hai ting jian hu xi
So close I can hear you breathe
对不起 我却没捉紧你
Dui bu qi Wo que mei zhuo jin ni
I’m sorry because i did not hold you tight
Wo fei xing Dang ni zui luo zhi ji
Even when I got my wings and flew, you were filled with sadness
很靠近 还听见呼吸
Hen kao jing Hai ting jian hu xi
So close I can hear you breathe
对不起 我却没捉紧你
Dui bu qi Wo que mei zhuo jin ni
I’m sorry because i did not hold you tight
“Aku
tak bisa berada disana... maaf untuk segala keterbatasanku...”, ungkapnya,
masih dengan posisi yang seperti itu.
“Akhir
– akhir ini, jadwalku menggila... dari satu negara ke negara lain, dari satu
tempat ke tempat lain. Kau tahu, aku lelah... tapi aku sadar, kau yang lebih
lelah... jadi, maafkan aku...”.
你不知道我为什么离开你
Ni bu zhi dao wo wei shen me li kai ni
You don’t know why I had to leave you
我坚持不能说放任你哭泣
Wo jian chi bu neng shuo fang ren ni ku qi
How could I ignore your every cry
你的泪滴想倾盆大雨 碎落满地
Ni de lei di xiang qing pen da yu Sui luo man di
All the while the downpour of your tears shattering the ground
在心里清晰
Zai xin li qing xi
So clearly pierced my heart
Ni bu zhi dao wo wei shen me li kai ni
You don’t know why I had to leave you
我坚持不能说放任你哭泣
Wo jian chi bu neng shuo fang ren ni ku qi
How could I ignore your every cry
你的泪滴想倾盆大雨 碎落满地
Ni de lei di xiang qing pen da yu Sui luo man di
All the while the downpour of your tears shattering the ground
在心里清晰
Zai xin li qing xi
So clearly pierced my heart
“Aku
tak ada disana ketika kau membutuhkanku... sewaktu adikmu tiada, aku tak bisa
menenangkanmu... sewaktu kau ada dirumah sakit, aku tak ada disana untuk
menjagamu... jangankan seperti itu, hal kecil seperti aku mengajakmu bepergian
saja tidak bisa aku lakukan. Dan tidakkah kau tau? Pada akhirnya aku harus
meninggalkanmu, aku sibuk dengan diriku serta pekerjaanku...”.
Beberapa
waktu yang lalu adikku meninggalkan dunia ini karena sakit. Tentu saja aku
terpukul, sangat amat terpukul dan waktu itu dia sedang berada di Cina untuk
mengisi acara disana. Lalu, beberapa minggu lalu aku dilarikan ke rumah sakit
karena sakit dan ia sedang menyiapkan comeback albumnya sehingga tidak ada waktu
untuknya mengunjungiku.
Aku masih terduduk dilantai setelah menyuguhkan
teh hangatnya. Tak ada jawaban dariku, aku hanya melihat muka lelahnya yang
sedari tadi seperti itu. Tampak cairan bening mengalir dari sudut matanya.
“Aku sakit melihatmu seperti itu”,
lanjutnya.
你不知道我为什么狠下心
Ni bu zhi dao wo wei shen me hen xia xin
You don’t know why I had to keep away
盘旋在你看不见的高空里
Pan xuan zai ni kan bu jian de gao kong li
Circling in the sky above, just out of sight
多的是 你不知道的事
Duo de shi Ni bu zi dao de shi
So many are the things you never knew
Ni bu zhi dao wo wei shen me hen xia xin
You don’t know why I had to keep away
盘旋在你看不见的高空里
Pan xuan zai ni kan bu jian de gao kong li
Circling in the sky above, just out of sight
多的是 你不知道的事
Duo de shi Ni bu zi dao de shi
So many are the things you never knew
Terdiam, hanya itu yang bisa aku
lakukan. Entah keberapa kalinya masalah ini terus muncul, dan sumpah aku
membenci itu. Aku lebih memilih mengerjakan seratus lembar soal pengauditan
daripada masuk ke pembicaraan yang tak ada ujungnya ini.
“Kau tahu...? aku seperti
menghindar dari semuanya... tapi nyatanya aku ingin berteriak, meneriakkan
semuanya... betapa aku ingin memberitahukan kepada semua kalau aku memilikimu”.
“Banyak yang tak kau tahu tentang aku
Sora... aku sama sakitnya sepertimu...”, imbuhnya.
Tak terasa air mataku menetes.
Tidak, aku tidak pernah menuntutnya untuk selalu seperti itu, melakukan yang
sebenarnya ingin dia lakukan. Aku sekalipun tak pernah memintanya untuk bisa
mengerti aku dan keadaanku. Tapi entah kenapa malam itu dia merasa dialah yang
paling hina, dan itu menyakitkanku.
“Selesai...?”, tanyaku sambil
menghapus air mataku.
“Belum cukupkah...?”, paksaku.
Tak ada jawaban darinya, dia
lalu terduduk dan menghapus air matanya. Dia tak berani melihatku, pandangannya
menerawang ke sudut mug teh yang mungkin sudah dingin itu.
“Baiklah aku yang berbicara...
bisakah kau berhenti menyalahkan keadaan apapun dan dimanapun itu? Pernahkah
aku memaksamu melakukan hal yang tak kau sukai? Atau memaksamu untuk bertemu
denganku disela kegiatanmu itu? Apakah aku selalu merengek ketika kau tak bisa
menemaniku? Pernahkah aku...?”, tanyaku bertubi.
我飞行
当你坠落之际
Wo fei xing Dang ni zui luo zhi ji
Even as I fly, you fall
Wo fei xing Dang ni zui luo zhi ji
Even as I fly, you fall
“Tidak, tidak Sora... bukan itu
maksudku... aku mencemaskanmu, aku mencemaskanmu karena aku tak punya waktu
untukmu, dan pada akhirnya aku meninggalkan...”.
“Kau tidak meninggalkanku...”,
potongku setengah menjerit.
“Kau tidak pernah
meninggalkanku.... demi apapun aku benci kau mengatakan hal itu oppa, aku tidak
pernah memaksamu untuk mengerti aku, jadi aku mohon bisakah kau berhenti
berkata seperti itu...?”
==
Kkeut~~~
*ditimpuk rezeki*
Gimana?
Galaukan? Nggantung? Emang... wakakakaka XD
Maaf
kalo nggak jelas endingnya hohoho :DDD
Silakan
dikomen yaaaa~~~~ *gandeng Kris*
No comments:
Post a Comment